Kamis, 04 Oktober 2012

Arwah Di Villa #4

Diposting oleh haznahazna di Kamis, Oktober 04, 2012
Title : Arwah di Villa
Author : Hazna Fauziah
Type : Continued
Genre : Horor
Main Chast :
  • Ilham Fauzie
  • Bisma Karisma
  • Nurhayatunisa ( Icha )
  • Purnamasari ( Purname )
  • And All Main Chast Supportered
Note : saya bawa lanjutan cerbungnya nih, mau baca nggak....

JANGAN DI COPAS TANPA SEIZIN SAYA LOH...
DAN JANGAN JADI SILENT RIDERS, YANG JADI SILENT RIDERS SAMA COPAS TANPA IZIN SAYA DI CIUM ODDOTH LOH! *capslock jebol sama lagian siapa yang mau copas cerbung ancur gini. Hehehe.
Sama saya mau bilang ini part – part hampir terakhir.



Malam sudah tiba, setelah sholat Isya dan makan malam, kami mulai menjalankan misi. Kami berjalan menuju taman belakang tempat aku sering melihat perempuan itu.
“bagaimana, Cha? Apa loe udah liat kehadiran hantu itu?” Tanya Purname.
“belum, Me. Gue belum liat, tapi sama seperti kemaren malem, gue ngerasa kayak masuk ke dunia lain, kayak dunia ketiga gitu” jawabku.
Tiba – tiba ada yang terjadi pada Rangga, dia kerasukan, mungkin karena kebiasaannya yang melamun itu, makanya dia bisa kerasukan. Ilham, Reza, dan Bisma yang ibadahnya paling taat mencoba membacakan ayat – ayat supaya arwah itu keluar dan arwah itu sebelum mereka bacakan ayat – ayat sempat berkata.
“tolong saya, tolong bantu balas dendam saya. semua ini karena pacar saya. pacar saya yang membunuh saya” ucap arwah itu dengan menggunakan tubuh Rangga yang membuat kita semua terkejut. dan setelah Rangga sadar kembali kami memutuskan untuk menghentikan misi hari ini.
di dalam rumah aku dan yang lain memikirkan kata – kata arwah itu di meja makan.
“apa maksudnya? kenapa dia minta kita bantu untuk membalaskan dendamnya kepada pacarnya itu? kenal aja nggak sama pacarnya?” tanya Bisma berderet.
“jangankan nama pacarnya, nama tuh hantu aja nggak tau” ucap Rafael.
“woy, Ga. jangan bengong lagi, ntar kalau loe kesurupan kita – kita juga yang repot” ucap Dicky menyadarkan Rangga dari lamunannya.
“siapa yang bengong gue lagi bingung aja kenapa tuh hantu masuk ke tubuh gue” jawab Rangga.
“aduh itu mah sinple aja, karna loe tukang ngelamun, makanya tuh hantu masuk ke tubuh loe” jawab Reza.
“bener banget tuh, kalo loe kesurupan gue sama yang lain juga yang repot” kata Ilham.
“iye, maaf. janji deh nggak ngelamun lagi” jawab Rangga.
“tunggu, gue ngerasa kalau ini hantu ada disini” ucapku.
“hah?!! dimana?? kok gue nggak ngerasa apa – apa?” tanya Purname yang mulai ketakutan.
“itu dia, dia deket pintu yang menuju taman belakang. tepat di belakang loe Ga” jawabku.
“di.. di.. di.. belakang gue?” kata Rangga yang ketakutan.
“iya, di belakang loe”
“udah nggak takut ketemu hantu lagi. Cha?” tanya Ilham.
“kenapa ? Ham nanya begitu? biar bisa meluk Icha lagi ya?” goda Bisma.
“Bisma, lagi keadaan begini kamu malah bercanda” ucap Purname sambil mencubit pinggang Bisma.
“udah, gue udah nggak begitu takut lagi kok Ham” jawabku padanya.
“baguslah, lagian diakan udah mulai mendekat ke kamu” kata Ilham.
“loe bisa??” tanya semua serempak.
“iya, gue bisa liatnya” jawab Ilham santai.
“kenapa nggak bilang – bilang sih” ucap mereka serempak.
“itu nggak penting. jadi buat apa gue kasih tau”
“maukah, kalian membantuku untuk membalaskan dendam itu” ucap arwah itu tiba – tiba yang kini sudah ada di samping Ilham dan di sampingku juga.
“hah?!! memangnya kenapa kita harus membantumu?” tanyaku.
“loe ngomong sama siapa Cha?” tanya Dicky.
“menurut loe?” tanyaku balik.
“Bis, gue takut. gue takut” ucap Purname.
“udah loe tenang aja, kan ada gue. pasti gue bakal ada di samping loe kok” jawab Bisma yang memang dari kemarin kalau kita lagi ngumpul selalu di samping Purname dan kini ia menggenggam tangan Purname.
“maaf, kalau mau pacaran, jangan disini” kata Rangga.
“sudah, kalian diam” ucapku.
“aku meminta kalian membantu ku karna  hanya kalian yang bisa menolongku. jadi tolonglah aku. aku janji sama kalian kalau semua ini sudah selesai, aku tidak akan mengganggu warga sini dan aku akan kembali ke alamku” jelas arwah itu.
“benarkah yang loe bilang?” tanya Ilham yang mulai angkat bicara kembali.
“aku janji kepada kalian semua”
“Cha, tolong tanyain. bagaimana kita bisa bantu, pacarnya saja kita tidak tau” ucap Bisma.
belum sempat arwah itu menjawab, dia menghilang entah kemana, mungkin karena ada orang datang soalnya tiba – tiba ada suara orang yang mengetuk pintu dan saat itu juga arwah itu menghilang.
“biar gue yang buka” ucap Bisma yang berdiri dari tempatnya.
“gue ikut” kata Purname yang menyusul Bisma.
mereka udah jadian belum sih? perasaan dari berangkat mesra banget.” tanya Dicky sedangkan yang lain hanya mengangkat bahu kecuali Rangga.
“emang Bisma pacaran sama siapa?” tanya Rangga yang lolanya kembali kambuh.
“itu si Bisma jadian sama si hantu” ucap Reza.
“Hah! are you serious?” tanya Rangga yang terlihat antara percaya dan tidak.
“menurut L?” tanya balik Dicky sambil jari tangan kanannya membentul huruf ‘L’.
“nggak tau” jawab Rangga.
sudah lupakan Rangga dengan lolanya kini kita lihat Bisma dan Purname.
“sebentar” ucap Bisma sedikit teriak sambil berjalan menuju sumber suara ketukan pintu itu.
“eh, si bapak Lurah yang ganteng” ucap Bisma ayo masuk atuh pak saat melihat di balik pintu itu Pak Lurah “ku naon Pak datang malam – malam seperti ini?” sambung Bisma saat mereka bertiga sudah masuk ke dalam .
“kamu bisa aja Bis. bapak kesini Cuma mau memastikan kalau kamu dan teman – teman kamu tidak terjadi sesuatu” jawab Pak Lurah.
“nggak biasanya bapak begitu” Bisma mulai heran.
“iya, tadi Ilham ke rumah, katanya kamu sama teman – temanmu mau mencari tau kenapa ada hantu disini”
“oh, itu Pak! hari ini misi di hentikan” jawab Purname dengan semangat.
“loh kenapa di hentikan?” tanya Pak Lurah mulai antusias mendengarkan setiap cerita yang keluar dari mulut mereka berdua.
“tadi si Rangga kesurupan hantunya. tapi untungnya bisa di sadarkan kembali” jawab Bisma dan tidak lama minuman datang menghampiri mereka ber3 yang di bawakan olehku dan aku kembali pergi ke kamar.
_0_0_0_
saat sedang merapihkan kamar aku menemukan sebuah foto sepasang kekasih yang berfoto di taman belakang dengan mesranya, di laci meja kamar.
“mereka pacaran ya? mesra benget keliatannya” ucapku sendiri “tunggu sepertinya aku mengenal mereka berdua ini?” sambungku sambil memutar memoriku di dalam otak.
“hah! ini mirip si hantu dan yang ini kan Bang Dion, abangnya Bisma, kok dia sama nih foto. apa jangan – jangan yang di maksud nih hantu abang Bisma lagi” gumamku.
“apa harus kasih tau Bisma?” gumamku lagi “tidak, jangan sekarang. biarkan Bisma tau sendiri”lanjutku.
aku meletakkan foto itu ke tempat semula dan pergi ke kamar mandi buat.. adadeh.. pasti semua tau buat apa hehehe... itu loh buat tidur di sana.. hehehe.. bercanda..
tapi di saat aku buka pintu kamar mandinya seperti biasa arwah itu datang tak di undang pulang tak di antar, aku memang terkejut tapi tak setakut sebelumnya.
“mau apa loe disini?” tanyaku padanya.
“aku hanya ingin memastikan apa kamu mau membantuku” jawab Arwah itu.
_0_0_0_
Bersambung..
Bagaimana pasti cerbungnya nambah aneh, jelek, gaje banget banget banget ya.
Tapi,
benarkah foto itu, foto abang Bisma dan Arwah itu???
kalau benar,
apa hubungan hantu itu dengan abang Bisma???
Apa Icha dan yang lain mau membantu Arwah itu???
Maaf ya kalau ceritanya gaje, ada salah ketik, cuma sedikit atau apalah itu karna saya hanya penulis amatiran.
Saran dan kritik yang membangun saya terima..

2 komentar:

cici mengatakan...

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny

Miliana mengatakan...

jalan ceritanya sangat bagus kak

beda kanji dan tapioka

Posting Komentar

terimakasih telah membaca postingan ini. jangan lupa di komen ya :)

 

Hazna's Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review