Minggu, 01 April 2012

Takkan Terganti

Diposting oleh haznahazna di Minggu, April 01, 2012

Title : Takkan Terganti
Author : Hazna Fauziah
Type : Continued
Genre : Romantic, Sad
Main Cast :
·                Ziah
·                Bisma Karisma
·                Morgan Oey
·                And All main cast supportered




“pagi Ziah” sapa seorang lelaki ketika Ziah mulai menginjakkan kaki nya di koridor sekolah.

“pagi juga kak Morgan” Ziah membalas sapaan dari Morgan yaitu kakak dari Bisma tapi karena umurnya yang beda 1 tahun jadinya mereka sama – sama kelas 3 SMA.
“kamu di cariin Bisma tadi” kata Morgan.
“iya, terus Bisma nya mana?” Tanya Ziah.
“kalau gak salah tadi katanya mau latihan basket deh. Coba aja cari di
Lapangan” jawab Morgan dengan senyum tipis yang mengambang di bibir nya.
“oh yaudah. Aku susul Bisma ke lapangan ya kak. Bye Gan” kata Ziah dengan senyum tipis yang mengambang di bibir nya juga dan pergi meninggalkan Morgan.

Ziah terus berjalan menyusuri koridor sekolah untuk
Menuju ke lapangan basket menemui pacar nya, Bisma. Ziah dan Bisma sudah
Pacaran dari kelas 3 SMP dan sekarang mereka kelas 3 SMA. Orang tua mereka
Sendiri sudah merestui nya, karena orang tua mereka juga bersahabat.
Sesampainya di lapangan basket Bisma sedang bermain, Ziah tidak langsung
Nyamperin Bisma, dia lebih memilih menonton Bisma dari tempat nya duduk. Saat
Selesai bermain, pandangan Bisma tertuju ke pacar nya itu. Bisma pun segera
Berjalan menuju tempat Ziah duduk.

“hai sayang. Udah lama?” Sapa Bisma yang sudah berdiri di
Depan Ziah.

“enggak kok yang. Kamu capek gak? Kantin yuk!” Ajak Ziah.

“yaudah bentar aku ngambil tas ya” Bisma yang nerima ajakan Ziah. Bisma pun
Berbalik arah dan berjalan beberapa langkah untuk ngambil tas nya. “ayuk say”
Ajak Bisma.

“yuk” Ziah berjalan di samping Bisma, dengan posisi tangan bergandengan.

Di kantin mereka bercerita dan di selingi candaan, mereka
Juga gak lupa mesan makanan dan minuman sesuai selera saat itu. Hari ini memang gak ada proses belajar mengajar, karna guru-guru mengadakan halal bihalal di ruangan nya. Bisma dan Ziah memilih ngobrol di kantin dari pada di kelas diam gak jelas.

“say. Kamu ingatkan besok hari apa?” Tanya Ziah.
“iya dong. Besok hari sabtu kan?” Jawab Bisma santai.
“ih sayang. Serius dong” bibir Ziah maju.
“looh, kan bener sayang. Besok sabtu” kata Bisma.
“ih kamu mah. Gak peduli banget sih” Ziah balik badan dengan muka kesal.
“kenapa sih sayang?” Tanya Bisma dengan tampang gak berdosa.
“kamu gak ingat kalau besok itu hari spesial buat aku?” Tanya Ziah berharap
Bisma ingat kalau besok hari ulang tahun Ziah.
“hari spesial?” Tanya Bisma bingung.
“tu kan. Kamu emang gak peduli sama aku” kata Ziah dengan wajah di tekuk.
“aku peduli sayaang. Besok kamu ulang tahun kan? Tadi aku Cuma bercanda tau, biar kamu kesal hehe” kata Bisma menenangkan Ziah.
“ih kamu mah, senang banget kalau aku marah” kata Ziah.
“hehe maaf sayang” balas Bisma.

Skip è

Selama di perjalanan pulang Bisma menyanyikan lagu detik terakhir dari band Lyla terus. sampai membuat Ziah heran.
“ ih sayang kamu kenapa sih nyanyi lagu itu mulu?. Kaya mau pergi jauh aja dari aku” tanya Ziah heran.
“nggak kenapa kenapa Cuma mau nyanyi lagu itu aja. Emang kalau aku pergi jauh dari kamu kenapa?” Tanya Bisma yang semakin membuat Ziah heran.
“pergi jauhnya kemana dulu?”
“pergi jauh dari kamu dan dari dunia ini untuk selama – lamanya”
“ikh, kamu apaan sih ngomongnya? Udah ah ga usah di lanjutin” jawab Ziah yang tidak bisa membayangkan gimana kalau itu benar – benar terjadi.
Skip è



Keesokan hari nya tepat jam 19.30 Bisma pergi menuju rumah Ziah dengan menggunakan motor sport nya yang di belikan papa nya setahun yang lalu saat Bisma ulang tahun. Pada malam itu bumi memang sedang menangis, tetesan air yang turun memang sangat deras sehingga mengganggu pandangan. Bisma terburu-buru menuju rumah Ziah, karna dirumah Ziah ada Birthday Party. Kedatangan Bisma sudah di nantikan oleh Ziah, teman-teman nya bahkan orangtua Ziah. Bisma terus saja menyuduri air hujan yang turun malam itu. Yang ada di pikiran nya yang penting dia sampai di rumah Ziah dan tidak terlambat. Tetapi di persimpangan ada truk yang melaju kencang, Bisma yang kurang jelas dengan pandangan nya tidak sempat menginjak rem dan hingga terjadilah yang tak di inginkan. Bisma dan motor nya mental jauh, kepala Bisma mengeluarkan banyak darah, dia tak sadarkan diri. Sementara Ziah dari tadi gelisah, tiba-tiba kepala nya sakit saat Bisma juga merasakan sakit nya, kontak batin terjadi pada mereka. Bisma di tolong warga setempat yang kebetulan kenal dengan Bisma. Mereka langsung menghubungi Morgan, kakak nya Bisma.

 è Percakapan via telepon ç

“Haloo Morgan!” Kata seorang lelaki.

“Iya. ini Siapa? Kenapa pakai nomor adik saya?” Tanya Morgan sopan.

“adik kamu mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang di bawa ke rumah sakit
Harapan Kita” kata lelaki itu.

“apa? Bisma kecelakaan? Kok bisa mas?” Tanya Morgan.

“lebih baik kamu segera ke rumah sakit Harapan Kita saja. Saya tunggu!” Kata lelaki
Itu dan menutup telpon nya.

Morgan pun bergegas menuju rumah sakit menggunakan mobil nya.
Dia segera menghubungi Ziah.

è percakapan Morgan dan Ziah ç

“halo Zi. Bisma kecelakaan” kata Morgan.

“apa? Bisma kecelakaan? Gak mungkin” kata Ziah gak percaya.

“iya Zi, sekarang aku lagi menuju Rumah Sakit Harapan Kita . Kamu cepat kesini ya” kata Morgan.

“iya Gan aku kesana sekarang” kata Ziah dan menutup telpon nya.

Ziah segera menuju rumah sakit bersama orang tua nya dan devi sahabatnya. Sepanjang perjalanan Ziah cuma nangis dan nangis. Dan begitu sampai di rumah sakit dia langsung loncat turun dari mobil dan mencari ruangan yang tadi udah di BBM Morgan.
“Gan gimana Bisma?” Tanya Ziah.
“gak tau Zi. Bisma kecelakaan saat menuju rumah kamu” jawab Morgan.
“ya ampun Bisma. Ini semua salah aku Gan” kata Ziah menangis dan menyalakan dirinya.
“enggak Zi. Ini bukan salah kamu kok” kata Morgan nenangin Ziah.
“kamu gak boleh nyalahin diri kamu sayang. Sabar ya! Bisma pasti baik-baik aja” kata mama Ziah.
Dokter yang meriksa keadaan Bisma pun keluar dengan muka gak enak. Ziah dan Morgan pun bangkit dari tempat duduk nya.
“dok. Gimana adik saya?” Tanya Morgan.
Dokter hanya diam dan membuat Ziah jadi emosi.
“jawab dok. Gimana keadaan Bisma?” Tanya Ziah histeris.
“maaf! Kami sudah berusaha sebisa mungkin. Tapi tuhan berkata lain” kata dokter dengan beribu penyesalan.
“apa dok? Gak mungkin. Dokter bohong kan? Iya kan dok? Bisma baik-baik ajakan?” Tanya Ziah gak percaya.
 Dokter itu lagi-lagi Cuma bisa diam. Ziah yang emosi nya memuncak langsung masuk ka dalam.
“Bismaaaaaaaaaa! Jangan tinggalin aku. Bangun dan bilang
Kalau kamu gak apa-apa. Bisma bangun” air mata Ziah jatuh sangat deras, sama
Seperti hujan deras yang turun dari tadi. Ziah terus saja mengguncang-guncang tubuh Bisma, namun Bisma tak kunjung bangun. Ziah semakin histeris saat wajah Bisma mulai di tutupi kain putih bersih.
“Bisma bangun. Kamu gak boleh pergi. Jangan tinggalin aku. Aku mohon Bisma” air mata Ziah yang jatuh makin deras, hujan yang turun makin deras pun mengiringi kepergian Bisma. Rasa nya seperti mimpi paling buruk yang di alami Ziah untuk yang pertama dan terakhir kali nya.
“sayaang. Sabar ya. Bisma udah tenang disana” kata mama Ziah.
“Bisma udah pergi ma. Gak ada lagi Bisma aku” Ziah menangis di pelukan mama nya.

“Bisma gak pernah pergi sayang. Dia selalu ada di hati kamu. Kenang dia selalu” kata mama Ziah.
Ziah menangis semakin deras, hingga daya tahan tubuh nya melemah dan pandangan Ziah gelap, Ziah pingsan. Mama Ziah menahan tubuh Ziah agar tidak jatuh ke lantai. Morgan dan mama Ziah membawa Ziah ke ruangan untuk Ziah istirahat. Bisma akan di makamkan besok pagi karna masih menunggu mama papa nya yang lagi di Soul.

Keesokan hari nya, Bisma hanya bisa tergolek tak berdaya di selimuti kain putih. Mama dan papa Bisma tepat jam 08.00 sudah sampai di rumah. Mereka sangat sangat tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat itu. Anak mereka tergolek lemas tak bernyawa lagi. Tangis histeris pun mendatangi mama Bisma.

“Biismaa. Kamu kenapa nak? Kenapa tinggalin mama? Bangun
Sayang” histeris mama Bisma. 
“ma. Sudah dong. Bisma sudah tenang di sana, jangan tangisi dia seperti itu” papa Bisma mencoba menenangi istri nya.
Kereta kencana Bisma sudah siap untuk mengantar Bisma ke peristirahatan nya yang terakhir dengan di supiri oleh 6 orang. Morgan & keluarga , Ziah & keluarga , juga teman-teman mereka mengikuti dari belakang. Sesampai nya di galian lubang tempat Bisma beristirahat Ziah makin menjadi-jadi, air mata nya terus jatuh. Keluarga bahkan teman-teman Bisma cuma bisa pasrah melihat orang yang mereka sayang akan tidur di bawah gundukan tanah yang pasti nya sangat gelap. Bisma pun sudah masuk di dalam tanah itu dan kemudian di tutup kembali. Beribu-ribu do’a pun di beri untuk ketenangan Bisma. Selesai pemakaman semua orang pulang bahkan keluarga Bisma dan keluarga Ziah. Tapi tidak untuk Ziah, Morgan, dan Uti yang mencoba menghibur Ziah.

“Zi, Udah yuk pulang. Bisma nya jangan di tangisi terus,
Nanti dia nya sedih” kata Uti.

“iya Zi. Yuk pulang” tambah Morgan.

“tanpa ada kata kau meninggalkan ku, menyisahkan luka dihati ku, betapa sakit nya relung batinku, merasakan hilang nya cinta mu” Ziah nyanyi sambil
Menangis di atas gundukan tanah yang di dalam nya ada Bisma. “janji nya kamu selalu ada di hati aku ham. Aku sayang kamu selama nya walau dunia memisahkan kita” kata Ziah mencium batu nisan Bisma. Ziah pun bangkit dari tempatnya dan berjalan mundur mulai menginggalkan tempat itu.

Sesampai nya di rumah Ziah masuk kamar dan memainkan alunan melodi piano  yang sering ia mainkan bersama Bisma dulu. Dia pun mulai bernyanyi, menyanyikan lagu Takkan terganti dari Marcell  yaitu lagu yang Bisma nyanyikan saat menyatakan perasaanya ke Ziah. Dia tidak percaya bahwa kata – kata Bisma yang terakhir itu pertanda kalau Bisma beneran akan pergi meninggalkannya selamanya...

Takkan Terganti
Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah kukira bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisiku
Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Tak pernah ku duga bahwa akhirnya
Tergugat janjimu dan janjiku

 Tanpa sadar air mata Ziah jatuh sangat deras. Kenangan mereka dulu yang gak sengaja lewat di pikiran Ziah membuat nya semakin larut dalam kesedihan.
“jangan pernah lupakan aku, karna kamu takkan pernah ku
Lupakan meski kita berada di dunia berbeda. Kita memang jauh, tapi kamu selalu
Ada dalam hatiku, selama nya. Kamu TAKKAN TERGANTI  kata Ziah menatap photo
Mereka berdua yang sedang mengenakan baju putih abu-abu.

maaf kalau jelek......... 

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih telah membaca postingan ini. jangan lupa di komen ya :)

 

Hazna's Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review