Pertemuan Kembali

Di ruang yang sama, dan di tengah hiruk pikuk yang sama juga kita bertemu kembali. 

Kau masih sama seperti terakhir bertemu.

Bahkan aroma inipun masih sama. 

Aroma yang sangat ku rindukan. 

Aroma yang membuatku berusaha keras untuk menutup hidung agar aku mampu mengunci rapat tentangmu di balik pintu kenangan. 

Sebab jika aroma yang sama itu menusuk hidungku maka daun pintu itu akan terbuka. 

Dan membuat rindu ini semakin sakit karena terlalu hidup.

Sekarang pertemuan kembali kita membuat pintu itu terbuka lebar dan tumpukkan kenangan KITA berhamburan ke dalam anganku.

Namun aku memilih bungkam di depanmu.

Dan hanya menatapmu dari samping tanpa ingin melepaskan pandanganku.

Melepas rindu dengan melihat setiap lekuk wajahmu meski dalam hati ada rasa untuk memelukmu.

Pertemuan ini apa akan ada kembali?

Apa malaikat - malaikat disana merestuinya?

Apa rinduku nanti semendidih ini?

Dan apa kita akan saling mengucapkan kata rindu, yang tidak seperti ini.

Hingga tidak ada batu yang kita sembunyikan di balik tangan masing - masing.